Syekh Hisyam Kabbani memperoleh gelar Hukum Islam (Syariah) di Damaskus, Suriah. Beliau mendalami spiritualitas Islam (tasawuf) di bawah bimbingan 2 orang pembimbing spiritual Tarekat Naqsybandi, yaitu Syekh Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani dan Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani. Beliau juga memperoleh gelar Sarjana Kimia dari American University of Beirut dan juga melanjutkan pendidikan di bidang Kedokteran di Louvain, Belgia.
Syekh Hisyam Kabbani adalah Ketua Islamic Supreme Council of America (Mejelis Tinggi Agama Islam Amerika, ISCA), sebuah organisasi keagamaan non-profit yang bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat. ISCA menjadi pelopor sejumlah prakarsa perdamaian, menyelenggarakan konferensi-konferensi internasional, berperan aktif dalam dialog lintas agama, dan mengetengahkan pandangan-pandangan tradisional dan moderat Islam baik di Amerika maupun di luar negri. ISCA ditunjuk oleh banyak badan-badan dunia seperti PBB dan Departemen Dalam Negri Amerika Serikat dalam memberi masukan terhadap isu-isu yang berkenaan dengan Islam, toleransi beragama dan terorisme. Organisasi ini adalah penasihat kunci dalam formasi kebijaksanaan luar negeri Amerika Serikat untuk Kosovo, dan baru-baru ini membuka jalan untuk pembangunan dan sumber-sumber perdagangan bagi populasi Muslim baru yang merdeka di negara-negara pecahan Rusia.
Selama bertahun-tahun Syekh Hisyam Kabbani mengutuk semua aksi terorisme atas nama Islam yang mempromosikan agenda-agenda teroris di muka umum. Beliau bekerja keras untuk membantu seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia, untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentang dasar toleransi Islam tradisional yang moderat sebagaimana yang dipraktekkan di seluruh dunia.
Dalam peranannya menyebarkan ajaran Islam dan pesan perdamaian, Syekh Hisyam Kabbani telah bertemu dengan banyak kepala negara seperti Presiden George Bush (AS), Presiden Bill Clinton (AS), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Jusuf Kalla (Indonesia), Perdana Menteri Abdullah Badawi (Malaysia), Presiden Hamid Karzai (Afganistan), Perdana Menteri Recep Erdogan (Turki) dan banyak lagi.
Syekh Hisyam Kabbani juga dikenal sebagai seorang penulis. Buku-bukunya pun mendapat sambutan yang hangat dari para pembacanya dan sebagaian telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Buku-buku karya beliau di antaranya adalah sebagai berikut:
• Pearls and Corals - Secrets of the Sufi Way. Islamic Supreme Council of America, 220 hal., 2005.
• Keys to the Divine Kingdom - Lessons in Classical Islam’s Spiritual Science. Islamic Supreme Council of America, 88 hal., 2005.
• Liberating the Soul - A Guide for Spiritual Growth. Karya Syekh Nazim Adil al-Haqqani, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani sebagai editor. Islamic Supreme Council of America. 208 hal., 2005.
• The Approach of Armageddon - An Islamic Perspective. Islamic Supreme Council of America, 292 hal., 2003.
• Classical Islam and the Naqshbandi Sufi Order. Islamic Supreme Council of America, 972 hal., 2003.
• Muhammad the Messenger of Allah - His Life and Prophecy. Karya Hajjah Amina Adil, Syekh Nazim Adil al-Haqqani, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani sebagai editor. Islamic Supreme Council of America, 582 hal., 2002.
• Liberating the Soul - A Guide for Spiritual Growth (Jilid 1-3) Karya Syekh Nazim Adil al-Haqqani, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani selaku editor. Islamic Supreme Council of America, 2002, Jilid 1 (360 hal.), Jilid 2 (328 hal.), Jilid 3 (190 hal.)
• In the Mystic Footsteps of Saints (Jilid 1 dan 2) Karya Syekh Nazim Adil al-Haqqani, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani selaku editor. Islamic Supreme Council of America, 2002.
• Encyclopedia of Islamic Doctrine. Berjumlah 7 buah jilid. Kazi Publications, 1998.
o Jilid 1 - Beliefs. 232 hal.
o Jilid 2 - Remembrance of Allah and Praising the Prophet. 225 hal.
o Jilid 3 - The Prophet: Commemorations, Visitation and His Knowledge of the Unseen. 191 hal.
o Jilid 4 - Intercession. 181 hal.
o Jilid 5 - Self-Purification and the State of Excellence. 192 hal.
o Jilid 6 - Forgotten Aspects of Islamic Worship, Bagian 1. 177 hal.
o Jilid 7 - Forgotten Aspects of Islamic Worship, Bagian 2. 232 hal.
• Encyclopedia of Muhammad’s Women Companions and the Traditions They Related. Karya Syekh Muhammad Hisyam Kabbani dan Dr. Laleh Bakhtiar. Defenders Publications, 500 hal., 1998.
• Remembrance of God Liturgy of the Sufi Naqshbandi Masters. Kazi Publications, 32 hal., 1998.
• Angels Unveiled: A Sufi Perspective. Kazi Publications, 262 hal., 1996.
• The Naqshbandi Sufi Way - History and Guidebook of the Saints of the Golden Chain. Kazi Publications, 469 hal., 1995.
Syekh Hisyam juga menjadi dewan pengurus dalam berbagai organisasi yang mengetengahkan toleransi dan sikap lembut yang melekat dalam Islam tradisional. Berikut ini adalah beberapa jabatan beliau:
• Ketua Islamic Supreme Council of America
• Ketua As-Sunnah Foundation of America
• Pemimpin Tarekat Sufi Naqsybandi di Amerika Serikat
• Ketua Bersama Council of Muslim Leadership
• Presiden The Muslim Magazine
• Ketua Organisasi Kaum Wanita Muslim Kamilat
• Penasehat Unity One - sebuah organisasi yang ditujukan untuk mengakhiri kekerasan antar gang.
• Penasehat Dewan Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights Council), Amerika Serikat - untuk mendukung penegakkan hak-hak asasi manusia dan kebebasan bagi seluruh bangsa.
• Penasehat American Islamic Association of Mental Health Providers
Syekh Hisyam Kabbani juga memberikan ceramah di depan mahasiswa dan para akademisi di berbagai universitas seperti Oxford, Harvard, Colombia, UC Berkeley, UCLA, McGill, Georgetown, dan lain sebagainya.
Dalam usaha beliau yang tiada henti untuk mempersatukan, mendidik dan melayani kaum Muslim, Syekh Hisyam Kabbani mendirikan beberapa organisasi nasional seperti Islamic Supreme Council of America (ISCA), As-Sunnah Foundation of America (ASFA), dan KAMILAT (organisasi kaum wanita Muslim).
Sebagai pendiri KAMILAT, beliau membawa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh wanita dan keluarganya ke hadapan kaum Muslim. Komitmen beliau yang kuat untuk kesetaraan gender dan terus mendukung hak-hak wanita untuk memperoleh pendidikan, terlibat dalam politik, pembuat kebijaksanaan dan semua tingkat dalam urusan masyarakat, membuka jalan bagi KAMILAT untuk menjadi tuan rumah Konferensi International Islamic Unity kedua pada tahun 1998 di Washington, DC. Konferensi yang bertema “The Role of Women in Building the 21st Century” (Peran Kaum Wanita dalam Membangun Abad ke-21) dihadiri oleh para pakar dari seluruh dunia dan selusin panelis yang membahas isu-isu spesifik yang berkembang berkenaan dengan kaum Muslim. Beliau juga pendiri dan penerbit majalah The Muslim Magazine yang diluncurkan pada tahun 1998.
Sebagai tambahan, beliau telah banyak diwawancarai dan diwartakan oleh hampir semua surat kabar utama di AS, termasuk diundang sebagai tamu eksklusif di majalah Newsweek. Syekh Hisyam Kabbani pun telah menjadi figur di CNN, C-Span, A&E dan Odyssey Channel. Usaha-usaha beliau dipuji oleh Senat Amerika Serikat, Kongres Amerika Serikat, Gubernur California, Senat Negara Bagian California, dan Perkumpulan National Press.
Syekh Hisyam Kabbani mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam ke seluruh dunia. Ajaran-ajaran tersebut meliputi perdamaian, toleransi, saling menghormati dan cinta; yang semuanya merupakan pesan agama Islam. Beliau terus menaburkan cahaya dan kedamaian dimensi spiritual Islam kepada masyarakat dari berbagai latar belakang, etnis, ras dan kepercayaan.
Misi Syekh Hisyam Kabbani adalah menyebarkan perdamaian dan keindahan Islam dari ajaran-ajaran persaudaraan antar manusia dan Kesatuan kepercayaan kepada Allah. Usaha-usaha beliau diarahkan untuk membawa spektrum agama yang beragam dan jalan-jalan spiritual ke dalam keharmonisan dan kerukunan, dalam penghargaan terhadap tanggung jawab manusia sebagai khalifah di planet yang rapuh ini dan tanggung jawab antar sesama manusia. Latihan spiritual yang sulit selama 40 tahun telah memberi beliau kualitas-kualitas luhur mencakup kearifan, cahaya, kecerdasan, dan kasih sayang. Misi Syekh Hisyam yang jauh melampaui target di Amerika adalah kontribusinya yang unik terhadap usaha umat manusia dalam mencapai takdir tertingginya, yaitu kedekatan dengan Tuhannya.
Beberapa Pencapaian Syekh Hisyam Kabbani
• Juni 2006: Bertemu dengan Yang Mulia Pangeran Charles untuk berdiskusi tentang pentingnya Sufisme dalam Islam dan mempromosikan spiritualitas universal yang ada di antara seluruh umat manusia.
• Mei 2006: Pembicara utama dalam Simposium Sufi Internasional yang diselenggarakan di San Jose, California.
• Maret 2006: Bertemu dengan staf dari Perdana Menteri Inggris Tony Blair, untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada situasi Islam di Inggris dan Eropa.
• Februari 2006: Bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Cheney untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada penanganan Islam radikal.
• Februari 2006: Bertemu dengan Ms. Fran Townshend, Asisten Presiden Amerika Serikat untuk Homeland Security (Keamanan Negara) dan wakilnya Mr. Juan Zarate juga untuk mendiskusikan tentang penanganan radikalisme dalam Islam dan menanggapi soal “kontroversi kartun”.
• Juli 2005 dan Januari 2006: Mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memperkuat proyek-proyek bersama secara berkesinambungan pada “Rehabilitasi Jihad” bagi kaum muda Indonesia.
• April 2005: Bertemu dengan Sekretaris Luar Negeri Inggris Jack Straw untuk mendiskusikan situasi terkini Islam di Eropa.
• Maret 2005: Hadir dalam Konferensi White House Faith-Based and Community Initiatives Leadership dan bertemu dengan Presiden Bush di meja bundar pemrakarsa.
• Januari 2005: Memberikan pidato utama pada konferensi Toko Buku Sufi Internasional (International Sufi Booksellers) di Florida yang bertema ”Importance of Spirituality and Culture in Modern Life (Pentingnya Spiritualitas dan Kebudayaan dalam Kehidupan Modern)”, mengadakan penandatanganan buku.
• Desember 2004: Ketua Undangan dan Pembicara dalam seminar ”Global Challenges in Islam” (Tantangan Global dalam Islam) di Singapura. Lebih dari 3 hari beliau bicara dalam 3 forum agama berbeda. Bertemu dengan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Menteri Negara untuk Pendidikan. Bertemu dengan Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian Internasional untuk Kekerasan Politik dan Terorisme, untuk mendiskusikan metode-metode mempromosikan Islam tradisional dan membantu ”memulihkan” teroris.
• Desember 2004: Pembicara utama dan tuan rumah Konferensi Internasional Ulama dan Aktivis di Jakarta, Indonesia mengusung tema “Islam and Civil Society in the 21st Century: A Path to Transformation” (Islam dan Masyarakat di Abad ke-21: Sebuah Jalan menuju Perubahan) merujuk pada topik “Principles of Leadership in War and Peace” (Prinsip-prinsip Kepemimpinan pada Saat Perang dan Perdamaian) diperinci dengan tindakan pelanggaran undang-undang oleh terorisme dan larangan melakukan bunuh diri sebagai suatu cara jihad dalam Islam. Memberikan khotbah Jumat di 2 masjid terbesar di Jakarta (Masjid Baitul Ihsan dan Masjid Istiqlal) dan menjadi tuan rumah selama konferensi. Dihadiri oleh Pro-Ketua Penanggung Jawab University of Malaya dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak-Malaysia Paduka Yang Mulia Raja Muda Nazrin Azlan Shah, Menteri Pendidikan Malaysia Dato Hisyamuddin Tun Hussein, Menteri Urusan Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Dato Seri Shahrizat Abdul Jalil, Ketua Lembaga Non Pemerintah terbesar di Indonesia yaitu Nahdatul Ulama (NU) Syekh Hasyim Muzadi, Duta besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe dan para pejabat lainnya.
• Desember 2004: Bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla di kediamannya di Jakarta untuk mendiskusikan topik-topik yang sedang berkembang.
• November 2004: Tamu Presiden Bush di Gedung Putih dalam acara Makan Malam Tahunan Ramadan.
• Agustus 2004: Menghadiri Konferensi Sidi Shekir dengan tema ”Importance of Spirituality in Human Affairs” (Pentingnya Spiritualitas pada Manusia) di Marrakech-Moroko di bawah perlindungan Yang Mulia Raja Mohamad VI dan Menteri Urusan Agama.
• Juni 2004: Pembicara utama pada konferensi tahunan kedua Islamic Educational and Cultural Research Center (IECRC) di California bagian utara.
• Juni 2004: Bertemu dengan Presiden Afganistan Paduka Yang Mulia Hamid Karzai dan memberikan undangan konferensi para pemimpin Islam yang akan diselenggarakan di Indonesia pada musim dingin tahun 2004.
• Mei 2004 - Pembicara utama pada Universal Muslim Association of America di Washington, DC. Topik: “Extrimism is Inconsistent with Islam” (Ekstrimisme Bertentangan dengan Islam).
• Mei 2004 - Pembicara utama pada Islamic Studies and Research of Association di Columbia-Carolina Selatan. Topik: “Classical Islam: Religion of Mercy” (Islam Klasik: Agama yang dirahmati).
• Mei 2004 - Pembicara utama pada konferensi keagamaan internasional di Indonesia. Bertemu dengan kandidat-kandidat wakil presiden Indonesia. Di Malaysia bertemu dengan Menteri Pendidikan Paduka Yang Mulia Tun Hishamuddin Hussein dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak Paduka Yang Mulia Raja Muda bin Azlan Shah.
• April 2004: Pembicara utama pada konferensi “Beyond Radical Islam?” yang diselenggarakan oleh Forum LeFrak dan Simposium “Science, Reason, and Modern Democracy” di Universitas negara bagian Michigan dan the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.
• Februari 2004: Memimpin delegasi internasional ke Thailand, Indonesia dan Malaysia. Di Thailand, menyajikan sebuah makalah di Forum Kepemimpinan Thailand, mengunjungi makam-makam kaum Budha dan bertemu para pemimpin keagamaan; melaksanakan Zikir Akbar bersama 140.000 orang murid di Masjid Istiqlal, Indonesia; bertemu secara pribadi dengan Perdana Menteri Malaysia Paduka Yang Mulia Dato Seri Abdullah Badawi.
• Januari 2004: Bertemu dengan Perdana Menteri Turki Paduka Yang Mulia Recep Tayyib Erdogan untuk berdiskusi tentang membangun dialog lintas agama antara para akademisi Amerika Serikat dan kaum ulama dan perwakilan dari Turki yang setara.
• Januari 2004: Pembicara utama pada rapat tahunan dewan pengurus American Foreign Policy Coucil (Konsil Kebijaksanaan Luar Negeri Amerika)
• Desember 2003: Mewakili kaum Muslim Amerika Serikat dalam konferensi internasional lintas agama bagi para pemimpin agama selama 3 hari yang diselenggarakan di Spanyol.
• Oktober 2003: Ikut serta dengan Presiden George W. Bush dalam Iftar (buka puasa) di Gedung Putih. Menyampaikan pidato utama pada konferensi di Nixon Center yang bertema ”Sufism and U.S. Policy” (Sufisme dan Kebijaksanaan Amerika Serikat).
• Juli dan Oktober 2003: Memimpin 2 delegasi internasional ke Indonesia dan Malaysia untuk bertemu dengan pemerintah dan para pemimpin agama sebagai bagian dari kampanye menentang keekstriman dalam beragama; berpidato di hadapan lebih dari 100.000 orang Muslim di Masjid Istiqlal Indonesia, menyerukan toleransi beragama, dan membuka sebuah institut baru yang didedikasikan bagi pengajaran Islam klasik.
• Mei 2003: Memberikan pidato pada Conference on Islam and America, disponsori oleh the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.
• Mei 2003: Memberikan pidato pada konferensi bagi para pendeta tentara di penjara federal yang disponsori oleh U.S. Bureau of Prisons (Biro Penjara Amerika Serikat) di Ann Harbor-Michigan; memperingatkan sikap berbahaya dari para ekstrimis dalam sistem-sistem koreksi federal.
• Januari-Februari 2003: Bepergian melintasi wilayah Amerika Serikat untuk menghadiri rapat-rapat koalisi pergerakkan dan kelompok-kelompok pengamat komunitas masyarakat untuk mengantisipasi munculnya gerakan keagamaan ekstrim dan untuk mempromosikan Islam tradisional.
• November 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan berturut-turut dengan Sekretaris Negara Colin Powell di Gedung Putih dan Departement of State dalam rangka acara bulan Ramadan.
• September 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush untuk acara resmi presiden Proclamation of the Days of Remembrance and Prayers yang digelar tanggal 6-9 September 2002.
• Agustus 2002: Diundang sebagai tamu Presiden Uzbekistan Islam Karimov untuk berkunjung ke republik tersebut dan mengeksplorasi topik-topik pembangunan yang berkenaan dengan pendidikan keagamaan.
• Juli 2002: Menyajikan sebuah makalah berjudul “Understanding Sharia” (Memahami Syariah) pada konferensi Freedom House di Washington, DC. dan sebuah makalah pada “Islam and Democracy” (Islam dan Demokrasi) untuk the Ethics and Public Policy Center.
• Maret 2002: Bertemu dengan Asisten Sekretaris Pertahanan Mr. Paul Wolfowitz beserta staf untuk memperkenalkan aktivitas ISCA termasuk mempromosikan Islam moderat ke seluruh dunia.
• Maret 2002: Menjadi pembicara tamu pada American Society for Industrial Security pada topik “Traditional Islam in the U.S.” (Islam Tradisional di Amerika Serikat).
• Februari 2002: Menandatangani Memorandum of Understanding (Memo Kesepahaman) dengan Menteri Negara Indonesia pada pembangunan infrastruktur lembaga sipil dan mempromosikan Islam tradisional.
• Februari 2002: Bertemu dengan Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Pemuda untuk Malaysia untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang dihadapi kaum Muslim setelah peristiwa 11 September.
• September 2001: Memberikan pertimbangan kepada banyak agen pemerintahan tentang topik-topik jaminan keamanan nasional karena hal itu berhubungan dengan pemberontak radikal atas nama agama baik di dalam maupun di luar negeri.
• Mei 2001: Memimpin ISCA Asian Tour ke Malaysia, Singapura, Indonesia, Sri Langka, Pakistan dan Jepang.
• April 2001: Memimpin 100 orang anggota delegasi ke Republik Uzbekistan sebagai tamu Presiden Uzbekistan.
• Januari 2001: Tamu Kehormatan dalam Rapat Tahunan National Committee of America Foreign Policy (Komite Nasional Amerika untuk Undang-undang Luar Negeri).
• Oktober 2000: Bertemu dengan beberapa menteri dan Presiden Indonesia.
• September 2000: Sebagai utusan dalam konferensi UNESCO pada dialog lintas agama di Uzbekistan.
• Agustus 2000: Bertemu dengan Paduka Yang Mulia Presiden Uzbekistan Islam Karimov.
• April 2000: Pembicara utama di Central Asia-Caucasus Institute (CACI) konferensi Universitas Johns Hopkins dengan tema The Emergence of Religious Extremism in Central Asia and the Caucasus (Timbulnya Ekstrimisme Beragama di Central Asia dan Kaukasus).
• Maret 2000: Bertemu dengan Paduka Yang Mulia Presiden Denktash dan Menteri Luar Negeri Siprus.
• Januari 2000: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada suatu acara di Gedung Putih dalam menghormati bulan Ramadan.
• November 1999: Ikut serta dalam wakil U.S. Congressional (Perwakilan Rakyat Amerika Serikat) dalam menghasilkan dukungan nasional untuk menandai bulan suci umat Islam, yaitu Ramadan secara resmi.
• 1 Februari 1999: Ditunjuk sebagai perwakilan pemeluk Islam pada konferensi Wakil Presiden Al Gore yang bertema “Corruption in Government” (Korupsi dalam Pemerintahan).
• 7 Januari 1999: Pembicara utama pada forum terbuka “Islamic Extremism” (Ekstrimisme Islam) di Departemen Dalam Negri Amerika Serikat.
• 6 Januari 1999: Pembicara utama pada forum “The Evolution of Wahhabism” (Evolusi Wahhabisme) di Universitas Johns Hopkins, Central Asia - Caucasus Institute.
• 7-9 Agustus 1998: Ketua 2nd International Islamic Unity Conference (Konferensi Internasional Kedua Persatuan Islami) di Washington, DC.
No comments:
Post a Comment